Studi Terbaru Facebook “The Rising Wave”: Teknologi Digital Membuat Kelas Menengah di Indonesia Makin Gak Ada Matinya

Studi Terbaru Facebook “The Rising Wave”: Teknologi Digital Membuat Kelas Menengah di Indonesia Makin Gak Ada Matinya

Facebook bekerja sama dengan Bain & Co, hari ini merilis hasil studi baru yang menggali lebih jauh dampak teknologi digital pada masyarakat kelas menengah di Indonesia serta perubahan yang mengikutinya.

“Cepatnya proses urbanisasi, disertai dengan pertumbuhan konektivitas dan adopsi perangkat mobile, mendorong perubahan perilaku dan aspirasi kelompok masyarakat kelas menengah di Indonesia dan Asia Tenggara secara signifikan. Studi ‘The Rising Wave’ yang dilakukan oleh Facebook bersama Bain & Co., menunjukkan bahwa masyarakat kelas menengah saat ini berbeda dengan generasi sebelum mereka. Zaman sekarang, mereka dihadapkan pada begitu banyak pilihan dalam mengejar passion, cita-cita, dan aspirasi mereka. Bagi mereka, penggunaan teknologi bukan lagi sekedar kegiatan untuk menghabiskan waktu, tetapi telah menjadi bagian penting dari kehidupan yang membantu mereka dalam menjembatani perbedaan antara nilai-nilai budaya tradisional dan nilai kehidupan modern,” ungkap Sri Widowati, Country Director, Facebook – Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara yang ekstensif dengan para pelaku bisnis, studi ini juga mengungkap bahwa mereka memahami pentingnya masyarakat kelas menengah namun belum terlalu siap untuk menjangkau mereka. 77% pelaku bisnis menyadari bahwa masyarakat kelas menengah akan menjadi penggerak utama pertumbuhan bisnis mereka. Namun, di Indonesia, hanya 15% diantaranya yang telah memiliki rencana yang menyeluruh untuk menjangkau konsumen dari kelompok masyarakat kelas menengah.

Studi ini mengidentifikasi beberapa temuan utama, termasuk bagaimana teknologi digital memberikan keistimewaan tersendiri bagi masyarakat kelas menengah di Indonesia yang tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya, yaitu kemampuan untuk memilih.

  • Kemampuan untuk Menentukan Identitas: Dengan adanya teknologi digital, masyarakat kelas menengah dapat memilih untuk menjalani identitas tertentu, dengan mengadopsi nilai-nilai modern agar mereka tidak ketinggalan jaman, tanpa menanggalkan nilai budaya tradisional yang mereka miliki.
  • Kemampuan untuk Memilih Komunitas: Ruang online menjadi tempat berkumpul dan bersatunya orang dengan kesamaan passion, minat, aspirasi, dan juga tantangan.
  • Kemampuan untuk Memilih Mimpi & Aspirasi: Teknologi telah membuka berbagai kemungkinan baru, peluang dan ambisi baru. Internet membantu mereka mencapai mimpinya, sekaligus mendorong mereka mengejar passion, minat, meningkatkan keahlian, belajar tentang cara memonetisasi hobi mereka, dan menciptakan sumber pendapatan baru.
  • Kemampuan untuk Memilih Kegembiraan & Pengalaman: masyarakat kelas menengah mulai lebih spesifik dalam memilih produk yang ingin dibelinya, dan bagaimana mereka membeli barang tersebut. Mereka memilih untuk membeli barang-barang yang bisa membuat mereka bahagia; seperti kecantikan, perjalanan, pengalaman, dan barang bermerek.

Kelas Menengah Indonesia yang “Gak Ada Matinya”

Pada tahun 2022, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia diprediksi akan bertambah hingga 180 juta orang, dan angka ini hampir setengah dari total 350 juta orang kelas menengah di Asia Tenggara. 1Dengan tingkat pertumbuhan populasi yang begitu tinggi, masyarakat kelas menengah di Indonesia kerap sulit menyelaraskan nilai budaya yang mereka miliki dan perkembangan ekonomi yang terjadi. Studi ini menunjukkan bahwa teknologi digital memainkan peranan penting dalam membantu mereka menyeimbangkan kedua hal tersebut.

1 Data populasi ini termasuk orang berusia 15 tahun keatas, dengan pendapatan yang siap dibelanjakan dihitung dalam PPP; dan menggunakan definisi Kelas Menengah sebagai kelompok dengan pendapatan antara USD16-USD100 yang siap dibelanjakan (pendapatan kotor dikurangi pajak dan berbagai jaminan sosial) setiap harinya. Negara Asia Tenggara di sini termasuk Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Sumber: Euromonitor; Nielsen; Bain analysis).

“Teknologi digital tidak hanya menyatukan ke-Bhineka-an Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Tetapi juga merupakan alat penting bagi masyarakat kelas menengah di Indonesia, yang ‘gak ada matinya’ ini, untuk lebih bisa beradaptasi dengan perubahan dinamis yang memengaruhi hidup mereka,” Widowati menjelaskan.

Seperti misalnya Fadli, orangtuanya sempat melarang Fadli untuk mengejar passion-nya karena takut kesulitan mendapatkan penghasilan yang baik. Namun, teknologi digital membuka kemungkinan baru bagi Fadli dan memungkinkan ia untuk meluncurkan dan menjalankan bisnis kuenya yang terus berkembang. Awalnya, Fadli hanya membuat kue di tengah kesibukannya sebagai karyawan di bidang pemasaran. Kini, ia menjalankan bisnis tersebut secara penuh waktu, dan berencana mendapatkan lisensi makanan sendiri agar bisa menjual kuenya di supermarket.

Contoh lainnya adalah Ninda, seorang ibu rumah tangga asal Malang, Jawa Timur. Cita-citanya untuk memiliki bisnis ritel sempat dilupakannya setelah menikah dan memiliki anak. Namun, teknologi digital telah membuka peluang baru yang bisa membantu Ninda mewujudkan mimpinya, membangun bisnis, dan membuka toko online di Instagram dan Shopee.
“Tren dan perilaku ini berawal dari pengguna kami. Karena itu, kami di Facebook berkomitmen untuk terus mengembangkan manfaat dari teknologi digital bagi masyarakat kelas menengah dan masyarakat Indonesia secara lebih luas, untuk membangun komunitas, memberikan dampak sosial, dan membantu pengguna kami meningkatkan taraf hidup mereka,” tutup Widowati.

Studi ini dilakukan selama bulan April hingga Juni 2018, termasuk 80% riset etnografi, 160 peer hangouts, dan riset selama 2.000 jam dengan 12.000 survei online di Asia Tenggara. Indonesia mewakili bagian terbesar dari sampel penelitian. 9 dari 21 kota yang diteliti berasal dari Indonesia (Jakarta, Bekasi, Tangerang, Palembang, Makassar, Malang, Medan, Surabaya dan Bandung).

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again