Bima, Guru Bahasa Mandarin Cakap yang Mampu Membuka Cakrawala ke Negeri Bambu

Bima, Guru Bahasa Mandarin Cakap yang Mampu Membuka Cakrawala ke Negeri Bambu

Kata siapa belajar Bahasa Mandarin itu harus keturunan Tionghoa atau memiliki dompet tebal? Sejak SMA Bima Prakosa, Teacher Bahasa Mandarin Cakap, telah menunjukan kecintaan dan bakatnya dalam dunia Bahasa meskipun tidak memiliki darah asing. Sehingga sejak masa itu pun ia menekuni beragam kelas Bahasa, mulai dari Bahasa Jerman, Jepang, hingga Mandarin. Kecintaannya akan bahasa terus ia jalani meskipun tidak bersekolah di lembaga pendidikan bertaraf internasional yang mengajarkan bahasa asing. Minatnya tersebut pun ia perdalam saat masa kuliah dengan mengambil Jurusan Bahasa Mandarin di UNS Solo. Loh, kok Bahasa Mandarin?

Apakah kamu tau? Tiongkok menonjol sebagai salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Dengan begitu, kebutuhan akan individu yang mampu untuk berkomunikasi dengan mitra bisnis dari Tiongkok semakin tinggi di kalangan perusahaan-perusahaan multinasional. Apalagi, Negeri Cina memiliki jumlah penduduk yang kian besar yakni mencapai 1,4097 Miliar. Sehingga kemungkinan terpakainya bahasa ini begitu besar, melihat bahwa selain fakta di atas begitu banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang tersebar di berbagai negara. Inilah beberapa alasan mengapa Bahasa Mandarin merupakan salah satu kunci untuk go international dan menjadi pembuka jalan untuk bergabung dalam ranah global.

Karena latar belakang inilah Bima bahkan sampai rela terbang ke Negeri Tirai Bambu dan meneruskan jenjang pendidikannya di sana. Namun memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tentu Bima harus mempersiapkan diri baik dari sisi finansial, mental, maupun akademis. Contohnya, Ia harus mengikut test Bahasa Mandarin yang disebut HSK alias Hanyu Shuiping Kaoshi yakni sertifikasi resmi berbahasa Mandarin. HSK ini ibarat kita mengikuti test IELTS atau TOEFL untuk Bahasa Inggris. Untuk fasih berbahasa dan menulis, dibutuhkan nilai HSK minimal level 4 dengan nilai tertingginya adalah 300, dan tentu saja karena ketekunannya ia pun berhasil lulus dan mengejar impiannya.

Mampu berbahasa Mandarin pun dapat memberikan keuntungan lain selain memperluas atau memperdalam relasi dengan rekan kerja atau bisnis dari Negeri Panda tersebut. Bima mampu memperluas pengembangan dirinya dengan menjadi guru Bahasa Mandarin di Cakap sejak tahun 2022. Hal ini tak hanya memberikan pengalaman menarik, namun juga membantu kondisi finansialnya dengan memiliki pendapatan lebih. Proses mengajar juga membuka mata Bima bahwa masih ada halangan bagi orang Indonesia untuk belajar Bahasa Mandarin, yakni persepsi bahwa bahasa tersebut rumit dan sulit, serta perlunya relevansi untuk menguasai bahasa tersebut dengan kehidupan mereka. “Masih terjangkau untuk banyak Masyarakat dan baru booming sekarang, karena kebanyakan dari mereka mengira Bahasa Mandarin susah. Yah, tidak salah sih, karena karakter yang berbeda. Tapi, grammar dan tata bahasa kurang lebih sama. Lalu, baru akhir-akhir ini banyak orang mulai merasa masuk akal untuk mempelajari Bahasa Mandarin karena banyaknya bisnis maupun keputusan bisnis yang menggunakan bahasa ini,” ucap Bima. Ia pun meyakini bahwa sebetulnya kemampuan dalam berbahasa Mandarin dapat mengembangkan potensi diri maupun pekerjaan kita lebih luas lagi.

So, setelah membaca penjelasan diatas tentunya kita makin paham manfaat penguasaan Bahasa Mandarin. Dengan terus menginspirasi dan berkontribusi untuk orang-orang di sekitarnya, Bima Prakosa menjadi salah satu sosok yang memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan di mana pembelajaran Bahasa Mandarin menjadi lebih terjangkau dan bernilai bagi semua orang. Melalui upayanya, ia tidak hanya membuka pintu untuk peluang pendidikan, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya yang lebih luas.

Dengan mengikuti jejak Bima Prakosa, kita semua dapat belajar bahwa nilai sejati dari pembelajaran bahasa yang strategis tidak hanya terletak pada keahlian berbahasa itu sendiri, tetapi juga pada kesempatan untuk memperluas cakrawala, memahami budaya yang berbeda, menaikkan kondisi finansial kita, dan bahkan membuka pintu karir bagi masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again