1. Startup

Sepuluh Tahun Menjelajah, Yuk Intip Eksistensi Tinder!

Berawal dari platform kencan untuk teman, kini jadi aplikasi kencan terpopuler

Aplikasi Tinder pertama kali diluncurkan pada tahun 2012 oleh Sean Rad, Justin Mateen, Jonathan Badeen, Joe Munoz, Dinesh Moorjani, dan Whitney Wolfe. Awalnya, aplikasi ini dibuat sebagai platform untuk membantu teman-teman dekat bertemu dan berkencan dengan orang lain.

Namun seiring waktu, aplikasi ini mulai berkembang dan menjadi platform kencan yang digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Konsep “swipe right” atau “swipe left” yang diterapkan oleh aplikasi ini sangat mudah digunakan dan membuat pengguna merasa nyaman sekaligus santai saat menjelajahi profil orang lain.

Selain itu, fitur lokasi yang memungkinkan pengguna untuk menemukan orang di sekitar mereka juga sangat berguna dan membuat aplikasi ini semakin populer. Dalam waktu singkat, aplikasi ini menjadi salah satu aplikasi kencan terpopuler dan paling banyak digunakan. HIngga saat ini, aplikasi ini terus melakukan pembaruan dan menambah fitur baru untuk mempertahankan posisinya sebagai aplikasi kencan terdepan.

Berdasarkan data di atas, jumlah pengunduh aplikasi kencan Tinder mencapai 27 juta per Agustus 2022. Kemudian antara Desember 2022 dan Januari 2022, jumlahnya mengalami kenaikan sebesar 1,19% menjadi 24,9 juta. Walaupun jumlah pengunduh aplikasi Tinder mengalami peningkatan, namun juga terjadi fluktuasi dalam jumlah pengguna.

Beberapa faktor yang memengaruhi pengurangan jumlah pengguna aplikasi ini antara lain adalah persaingan dari aplikasi berkencan lain, perubahan tren dalam penggunaan aplikasi, masalah privasi dan keamanan data, serta biaya langganan yang relatif tinggi untuk bisa mengakses beberapa fitur premium. Kompetitor seperti Bumble dan Hinge menawarkan fitur yang lebih unik dan inovatif dibandingkan Tinder, sehingga memengaruhi minat pengguna aplikasi.

Menurut salah satu responden, Tinder merupakan aplikasi yang kurang menarik apabila dilihat dari segi interface ataupun fitur lainnya. Tak hanya itu, Tinder juga merupakan aplikasi yang cukup mahal dibandingkan aplikasi dating lainnya, dan biasanya mengarah untuk mencari teman saja.

Jumlah pengunduh aplikasi ini di Indonesia juga mengalami naik-turun. Pada November 2022 jumlahnya 684,7 ribu, kemudian naik 5,64% pada Desember menjadi 723,2 ribu. Dan terakhir di Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 13,58% menjadi 625 ribu. Sementara itu, pengguna aktif hariannya cenderung menurun. Tercatat per Desember 2022, ada 263,39 ribu, kemudian di Januari 2023 turun menjadi 256,86 ribu.

Tinder masih kokoh di puncak popularitas

Melansir data dari Similarweb untuk segmen Top Dating Apps Ranking - Most Popular Apps in Indonesia (versi Google Play Store), aplikasi Tinder tetap kokoh menempati posisi pertama meski mengalami fluktuasi, disusul oleh Bumble di posisi kedua, Badoo ketiga, dan SweetMeet keempat. Berdasarkan data tersebut, Tinder memiliki reputasi sebagai salah satu aplikasi yang paling populer dan banyak digunakan untuk berkencan secara daring.

Sebagai aplikasi yang memfokuskan pada koneksi dan interaksi antar individu, Tinder memungkinkan penggunanya untuk menentukan preferensi mereka mengenai gender dan usia calon pasangan mereka. Ini berarti bahwa pengguna dapat membatasi usia dan gender yang mereka ingin hubungkan, sehingga memengaruhi profil demografis aplikasi secara keseluruhan.

Sebagian besar pengguna Tinder didominasi oleh pria dengan persentase 65,21% dan sisanya wanita. Kemudian dari segi persebaran usia, Tinder banyak digunakan oleh pengguna berusia 25-34 tahun. Ini menunjukkan bahwa aplikasi ini menarik bagi generasi milenial yang sedang mencari kenalan dan potensi pasangan.

“Karena pada saat itu ngerasa nggak pede sama diri sendiri buat dapetin pacar atau teman dekat yang bener-bener bisa nerima kondisi dan nggak mau punya pacar yang satu circle apapun. Alasannya milih Tinder karena rating apps tersebut lebih mendominasi dari pesaingnya serta secara tampilan apps tersebut menarik dan misterius untuk digunakan. Tapi sekarang udah gak menggunakan aplikasi tersebut, karena sudah punya pasangan,” ujar Dennis Ariza, pengguna Tinder sejak 2018.

Tinder berkibar dengan rating bintang 4-5

Dalam analisis rating aplikasi Tinder, hasilnya menunjukkan dominasi bintang 4 hingga 5. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna secara umum memberikan rating yang lebih baik terhadap aplikasi tersebut. Sejumlah besar pengguna memberikan apresiasi terhadap fitur-fitur yang tersedia dan kemudahan dalam menggunakannya. Meskipun masih ada sejumlah kecil pengguna yang memberikan rating bintang rendah, secara umum aplikasi ini memiliki reputasi positif di mata para penggunanya.

Meskipun aplikasi kencan sangat populer dan memberikan kemudahan bagi pengguna, sebaiknya berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain melalui aplikasi tersebut. Banyak pengguna aplikasi kencan yang tidak jujur dan memiliki motif-motif tertentu, seperti memanfaatkan orang lain atau mencari hiburan semata. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan privasi dan keamanan diri sendiri sebelum berinteraksi dengan orang lain melalui aplikasi kencan.

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Gathan Hafidz, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again