1. Startup

RIM Rilis PlayBook 2.0, Kebangkitan PlayBook?

Satu dari kebijakan RIM yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Selasa, 21 Februari kemarin, RIM merilis sistem operasi terbaru untuk tablet Blackberry PlayBook. Pengguna tablet ini mulai bisa mengunduh sistem operasi terbaru ini secara gratis. Dalam rilis beritanya, RIM mengklaim bahwa BlackBerry PlayBook OS 2.0 yang baru akan menyajikan peningkatan pengalaman dalam menggunakan tablet, agar penggunanya dapat membuat setiap momen menjadi yang terbaik dengan menggunakan BlackBerry PlayBook mereka dengan cara-cara baru di kesehariannya baik saat kerja maupun bermain.

Tidak banyak kejutan yang dihadirkan RIM dalam update ini. Sistem operasi ini memungkinkan PlayBook menjalankan aplikasi Android yang sudah di-convert, seperti yang sudah dibahas di DailySocial sebelumnya. Selain itu, akhirnya, PlayBook 2.0 mempunyai aplikasi bawaan yang memungkinkan pengguna menerima email dari PlayBook-nya.

Alih-alih untuk menarik pengguna baru, update PlayBook ini lebih terkesan sebagai pemuas untuk mereka yang sudah mempunyai PlayBook. Aplikasi email ini memang memungkinkan pengguna untuk menerima email dari beberapa akun, tetapi ini bukan suatu kelebihan. Hampir semua tablet Android dan iPad sudah bisa melakukan ini sejak pertama kali diluncurkan.

Aplikasi Blackberry Messenger (BBM) yang merupakan keunggulan BlackBerry, tidak juga dihadirkan dalam update ini. RIM hanya menyediakan BlackBerry Bridge, sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna menggunakan smartphone BlackBerry-nya sebagai semacam remote untuk tablet. Dengan BlackBerry Bridge, pengguna tablet akan bisa mengetik BBM untuk dikirimkan melalui smartphone-nya. Jadi, pengguna tetap harus mempunyai smartphone BlackBerry untuk bisa menggunakan BBM. BlackBerry Bridge juga memungkinkan pengguna untuk membuka dokumen/email/gambar dari smartphone ke dalam layar PlayBook.

Android Runtime

Hadirnya aplikasi Android di BlackBerry App World memang sebuah terobosan penting. Tetapi CNET menulis bahwa karena keterbatasan hardware di PlayBook, aplikasi Android yang hadir di BlackBerry App World adalah aplikasi Android yang berjalan di Android versi lama. Jadi, tampaknya BlackBerry PlayBook tidak akan lebih menarik daripada tablet Android dengan Android Ice Cream atau bahkan Android Honeycomb.

Selain itu, jumlah aplikasi Android yang ada di BlackBerry App World sedikit meragukan. Upaya RIM untuk merangkul I, salah satunya melalui BlackBerry DevCon Europe kemarin, rupanya menemui sedikit kendala. RIM, melalui BlackBerry Developers Blog-nya mengumumkan bahwa program PlayBook gratis untuk developer yang bersedia meng-convert aplikasi Android-nya agar bisa berjalan di Playbook 2.0 diperpanjang. Progam yang sedianya ditawarkan sampai 13 Februari tersebut, diperpanjang sampai 2 Maret 2012. Tampaknya, jumlah 1500 aplikasi baru yang dikirimkan oleh para developer belum cukup memuaskan RIM sehingga memperpanjang tawaran ini.

Dengan terobosan yang terbilang sedikit, ditambah persaingan yang ketat (rumor iPad 3 akan keluar sebentar lagi), sepertinya PlayBook belum menjadi pilihan untuk konsumen yang ingin membeli tablet baru. Meskipun harganya lebih murah dibandingkan dengan iPad atau tablet Andorid dari merek ternama, tetapi kebanyakan konsumen mungkin akan memilih untuk membayar lebih demi mendapat layar yang lebih besar, prosesor yang lebih kencang, atau ketersediaan variasi aplikasi yang lebih beragam. Setidaknya, update ini menunjukkan komitmen RIM untuk memuaskan pengguna tabletnya. RIM juga bisa berharap untuk menarik penggemar fanatik BlackBerry untuk mengawinkan smartphone BB miliknya dengan PlayBook. Untuk meningkatkan penjualan secara signifikan? Hhmmm, tampaknya belum.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again