1. Startup

Viber Secara Resmi Telah Diakuisisi Oleh Rakuten Sebesar US$ 900 Juta

Sebuah kabar yang cukup mengejutkan datang dari Viber. Hari ini (14/2), secara resmi aplikasi mobile messaging asal Siprus tersebut baru saja diakuisisi oleh Rakuten. Ibarat mendapat setumpuk kado di hari Valentine, nilai akuisisi Viber mencapai jumlah yang sangat besar yakni US$ 900 juta atau hampir setara dengan lebih dari Rp 12 triliun.

Kabar pengakuisisian Viber oleh raksasa teknologi dari daratan Asia memang sempat santer terdengar beberapa hari lalu di berbagai media teknologi. Banyak prediksi yang muncul perihal perusahaan mana yang akan mencomot aplikasi tersebut, sampai-sampai Tencent pun ikut dirumorkan akan membeli Viber senilai US$ 400. Hingga pada suatu saat, sang CEO Viber Talmon Marco pun ikut buka suara menampik kabar itu dengan mengatakan kepada Reuters beberapa waktu lalu perihal dirinya menolak berkomentar pasal isu pengakuisisian Viber terhadap perusahaan teknologi dari Asia.

Namun apa yang terjadi hari ini? Seperti yang dilansir oleh The Next Web (14/2), Rakuten yang merupakan raksasa e-commerce asal Jepang itu malah memberi pengumuman secara resmi akan pengakuisisian Viber dengan nilai yang sangat fantastis. Disampaikan langsung oleh Hiroshi Mikitani selaku Chairman & CEO Rakuten, ia menyatakan pihaknya menanggapi secara sangat antusias perihal pengakuisisian ini.

“Saya sangat antusias dalam menyambut Viber ke dalam keluarga besar Rakuten. Viber menghadirkan layanan pesan kualitas tinggi yang nyaman dan ketersediaan layanan VoIP. Sebagai tambahan, Viber juga memperkenalkan pasar layanan stiker yang besar dan juga memiliki potensi yang besar akan platform game,” ujar Hiroshi sesuai dengan pemberitaan The Next Web.

Ia juga menambahkan, dengan pengakuisisian Viber, Rakuten dapat memposisikan diri ke tingkat yang lebih jauh lagi dengan penyediaan layanan yang semakin lengkap terhadap banyak pasarnya. “Viber merupakan platform yang ideal untuk dapat menyentuh konsumen lebih lanjut, hal ini persis seperti yang Rakuten cari dimana kami berusaha untuk membawa pemahaman yang lebih mendalam dari para konsumen,” imbuhnya.

Sebagai sebuah startup, Viber tidak sendirian di dalam susunan "keluarga besar" Rakuten. Sebelumnya, Rakuten juga diketahui telah membeli beberapa startup yang dianggapnya berpotensi, mulai dari situs sharing video Viki yang diakuisisi sebesar US$ 200 juta, sebuah platform e-reader Kobo, hingga Wuaki.tv yang merupakan situs streaming video asal daratan Eropa semuanya masuk ke dalam jajaran bisnis Rakuten.

Kesimpulan singkat akan akuisisi ini dapat diambil melalui kacamata mengenai persaingan industri mobile messaging secara global di kedepannya. Jika diperhatikan, dengan dibelinya Viber oleh Rakuten mengindikasikan akan sebuah kekuatan baru dari industri mobile messaging di Asia.

Pemain-pemain besar seperti Line, KakaoTalk, WeChat, dan lain sebagainya yang juga berasal dari Asia seakan memiliki pasukan baru dalam menginvasi pasar layanan mobile messaging di seluruh dunia. Kita lihat saja perkembangannya nanti di kemudian hari sembari menunggu perkembangan seperti apa yang akan dilakukan oleh Viber yang kini memiliki tabungan modal sangat besar.

Sebelum akuisisi ini terjadi, Viber terakhir melakukan pengembangan dengan meluncurkan aplikasinya untuk platform Windows Phone demi memperluas jangkauan pasarnya dan fokus akan integrasi layanannya di desktop.

Catatan editor

DailySocial memiliki hubungan bisnis dengan Viber, namun artikel ini ditulis oleh tim editorial DailySocial tanpa campur tangan sedikitpun dari pihak Viber maupun rekanannya.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again