Dark
Light

Tim Polandia Kembangkan Jaket Anti-Peluru Berbahan Cairan

1 min read
April 7, 2015

Penyempurnaan teknologi jaket anti-peluru terus berlangsung. Produk paling mutakhirnya adalah Dragon Skin buatan Pinnacle Armor – telah dikenakan para kontraktor sipil serta pasukan khusus di Irak dan Afganistan, hingga tim SWAT. Tapi inkarnasi sistem pelindung tubuh masa depan mungkin akan mengusung teknologi yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.

Sebuah ide radikal diajukan oleh tim pengembang asal Polandia, Moratex. Ketika produsen rompi anti-peluru memanfaatkan material padat untuk menghentikan proyektil, Moratex malah menggunakan bahan berbasis cairan bernama nama Shear-Thickening Fluid. Ia merupakan sebuah zat ‘non-Newtonian’ mirip sampo, pasta gigi, atau adonan tepung jagung. Tapi bagaimana caranya mengadopsi hal itu menjadi alat penyelamat jiwa?

Mungkin sewaktu kecil, Anda pernah bermain-main dengan tepung Maizena yang dicampur air (disebut oobleck), biasanya dalam pelajaran IPA. Zat itu ialah satu contoh dari non-Newtonian liquid. Sifatnya sangat unik karena ia bisa mudah melewati jari-jari tangan, namun jadi keras ketika dipukul atau diremas. Teori dasar jaket anti-peluru Moratex hampir sama: semakin tinggi kekuatan hantaman, maka material tersebut akan kian padat.

Info menarik: Pakaian Berteknologi Masa Depan Garapan Para Desainer Evalino

Artinya, saat objek berkecepatan tinggi semisal proyekil membentur rompi, cairan secara instan langsung mengeras. Hebatnya lagi, penampilan normal Shear-Thickening Fluid tidak berbeda dari konsentrat sirup atau madu. Penciptanya berjanji, jaket anti-peluru mereka jauh lebih efektif menahan timah panas dibanding bahan Kevlar solid. Bobotnya juga lebih ringan dan tidak membatasi gerakan pengguna.

Komparasinya seperti ini: Material paling keras sekalipun akan melengkung ke dalam saat ditabrak peluru. Beberapa buah hantaman akan mempengaruhi daya guna rompi, memaksa kita menggantinya dengan unit baru. Andaikan sebuah peluru berkecepatan lebih dari 1.500 km per jam ditembakkan ke Moratex STF, ia hanya melesak sejauh satu sentimeter, kemudian kembali ke posisi semula.

Keunggulan lain dari ‘merendam’ proyektil ketimbang sekedar menahannya adalah meminimalisir pantulan berbahaya. Dan berdasarkan penjelasan produsen asal Polandia itu, rompi anti-peluru barulah sebuah permulaan. Teknologi Shear-Thickening Fluid dapat diterapkan di baju olahraga (rugby, hoki, bersepeda), ditambatkan ke bumper mobil, hingga sebagai pelapis pembatas jalan raya.

Untuk info lebih lengkapnya, saksikan video liputan Reuters di bawah.

Sumber: Digital Trends. Gambar header: Shutterstock.

Previous Story

Menkominfo Inginkan Layanan E-Commerce Lokal Tumbuh Berkembang

Next Story

HUB.id Akan Gelar Roadshow di Jakarta dan Depok

Latest from Blog

Don't Miss

Apakah yang Sebenarnya Bisa Dilakukan Pemerintah untuk Industri Game Indonesia?

Dalam peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), Menteri Koordinator

INKAS Upgrade Mercedes-Benz G63 AMG Dengan Body ‘Anti-Sniper’ dan Interior Super-Mewah

Meski namanya kini sinonim dengan kendaraan mewah, Mercedes-Benz juga punya