1. Startup

Sulitnya Membeli Aplikasi di Google Play

Okay Google, listen up! Mau kalian apa sih? Akhir-akhir ini saya semakin frustasi karena sulitnya membeli aplikasi dari Google Play Store. Terlebih lagi sekarang sudah ada Google Books untuk region Indonesia; rasanya Google Music dan Movies akan menyusul segera. Google memang menawarkan opsi pembayaran menggunakan kartu kredit, tapi bagaimana nasib orang-orang tanpa kartu kredit seperti saya?

Karena penasaran, saya mulai mencari solusi lain untuk mendapatkan apps dan buku yang saya mau; secara legal tentunya. Awalnya saya pikir saya bisa menggunakan Google Play Gift Card. Jadilah saya mencari penjual yang punya stok gift card, dan ketemu! $10 Google Play Gift Card sudah di tangan. Harganya Rp 140.000, jauh lebih tinggi dari kurs berlaku saat ini. Ah, biarlah.

Coba redeem ke akun utama yang menggunakan alamat Indonesia: gagal! Keluar peringatan kalau Gift Card tidak bisa digunakan di sini.

My quest continues. Kali ini saya beralih ke VPN yang berbasis di US. Tujuannya adalah untuk membuat akun Google baru dengan alamat US.

Pembuatan akun sediri tidak memakan waktu lama. Saya bahkan bisa aktivasi menggunakan nomor ponsel Indonesia. Selesai aktivasi, saya kembali mengarah ke Google Play Store. US Google Play Store, lengkap dengan katalog film dan musik. Keren!

Redeem Gift Card juga sangat mudah. Masukkan kode di belakang kartu dan saldo $10 langsung masuk ke akun saya yang baru. Belanja? Sama mudahnya. Setelah akun baru ter-setup sempurna di smartphone saya, saya bisa belanja dari handset maupun dari web Google Play Store tanpa kendala.

Yang jadi masalah adalah ruwetnya menggunakan dua akun Google. Saya harus berganti-ganti akun ketika belanja di Play Store. Mungkin akan jauh lebih mudah kalau sejak awal smartphone saya disetup menggunakan akun US, kemudian semua app yang saya beli, file-file, akun Google+ dan semua layanan Google lainnya menggunakan akun itu. Akun Indonesia hanya bisa digunakan untuk berbelanja di Google Play Store kalau saya –dan kamu– punya kartu kredit.

The Alternative Sayangnya, alternatif dari perjuangan yang saya ceritakan di atas justru jauh lebih mudah. Cukup install 360 Mobile Security, dan saya bebas menginstall aplikasi bajakan dari berbagai sumber. Gratis! Download, install, biarkan 360 Mobile Security memastikan kalau tidak ada kode jahat yang mengancam keamanan data pribadi saya, dan selesai!

Come on, Google! Menurut saya ini konyol. Kalau Google memang serius menggarap pasar Indonesia –trust me, we are a huge market nonetheless– seharusnya proses membeli aplikasi, buku, musik, dan film di Google Play Store dipermudah, bukan dipersulit dengan adanya aturan-aturan yang sama sekali tidak perlu.

Lewat carrier billing, misalnya, pembelian aplikasi kan jauh lebih mudah. Cukup pilih aplikasi yang kita mau, dan pulsa kita akan terpotong sesuai harga aplikasi tersebut. Mandiri dan BNI juga mulai menawarkan fitur pembelian online untuk nasabah pengguna kartu debit mereka; Mandiri masih belum compatible dengan Google Wallet, sedangkan BNI mengharuskan nasabah membuat VCN (nomor kartu kredit virtual) baru setiap kali hendak melakukan pembelian, sehingga saat ini masih lumayan merepotkan. Semoga nantinya layanan ini akan semakin baik.

Membeli aplikasi secara legal di Google Play Store tidak semudah yang dibayangkan saat kamu tidak punya kartu kredit seperti saya. Lalu apakah harus tetap mengandalkan aplikasi bajakan?

 

Ary Mozta adalah seorang freelance systems engineer dan web producer yang selama ini merasa terganggu dengan ketidaksiapan Google menggelar Google Play Store di Indonesia secara utuh. Post ini dan semua gambar terkait diterbitkan ulang dari blog penulis di mozta.com dengan izin langsung.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again