1. Startup

SemuaPropertiesBali Andalkan Media Sosial dan Iklan di Internet Untuk Seluruh Pemasarannya

Bali identik dengan pariwisata. Keunikannya selalu membuat orang dari seluruh dunia tertarik untuk tinggal lebih lama di Bali dan fakta bahwa industri pariwisata di Bali sudah sedemikian terbentuknya sejak lama, dibandingkan bagian lain Indonesia, membuat bisnis properti di kawasan ini begitu menjanjikan. Peluang ini yang ditangkap startup asal Bali, SemuaPropertiesBali membuka bisnisnya untuk memberikan layanan bagi siapa saja yang ingin meraih peluang bisnis di bidang sewa-menyewa vila.

Perusahaan ini memang menyediakan layanan bagi semua orang –baik nasional maupun internasional– yang membutuhkan bantuan terkait properti di Bali. Mulai dari membeli properti, menyewa, atau bahkan hanya ingin menyewa vila untuk satu-dua hari saja.

SemuaPropetiesBali digawangi oleh Fadi Alturk, Michaelangelo “Mikey” Moran, dan Dewi Moran sebagai trio co-founder. Untuk urusan properti di Bali, para pendiri ini pun bukan orang-orang kemarin sore. Dewi Moran sebelumnya sudah mempunyai nama di industri fashion lewat perusahaan Mahagaya Perdana yang berdiri sejak tahun 1980an, membawa premium brand seperti Miu Miu, Tods, Prada, Aigner, Hugo dan masih banyak lagi. Fadi Alturk, berdarah Lebanon, kelahiran Swedia dan memiliki latar pendidikan bisnis di Swedia. Minatnya yang kuat pada musik membawanya ke Bali pada 2001. Sedangkan Mikey sendiri memiliki gelar sarjana dalam bisnis Pemasaran dan Keuangan dari Boston University dan juga gelar sarjana New Media Design dari Academy of Art University, San Francisco. Ia juga salah seorang co-founder Go-Jek Indonesia.

Ketiganya memutuskan untuk mendirikan SemuaPropertiesBali karena beberapa tahun terakhir ini mereka banyak terkait dengan bisnis properti. “Banyak yang datang meminta bantuan mengenai konsultasi properti. Misalnya mencari sebidang tanah, membangun rumah atau vila, desain arsitektur vila, membantu mencari notaries, atau hanya sekadar mencari tempat untuk tinggal ketika mereka mengunjungi Bali,”  tutur Mikey yang juga DJ profesional ini kepadaDailySocial.

Para pendiri SemuaPropertiesBali sadar bahwa permintaan mengenai properti ini tidak hanya satu atau dua, sehingga akhirnya memutuskan untuk terjun langsung ke bisnis ini. “Bisnis properti adalah lahan yang menjanjikan, masih akan terus tumbuh selama bertahun-tahun. Dan dengan rencana bisnis yang kuat kami menemukan investor yang sama percayanya [pada industri ini] seperti kita,” ujar Mikey.

Hanya dalam enam bulan, proyek SemuaProperties bergerak dari ide menjadi kenyataan. “Tim kami terdiri dari dua agen in-house yang bertugas untuk menangani listing property di website. Ada juga seorang staf administrasi untuk menangani email. Kami juga bekerjasama dengan agen freelance untuk mendapatkan informasi property. Selain itu juga ada sejumlah mitra terpercaya yang yang mengkhususkan diri dalam konstruksi bangunan, arsitektur dan desain, produsen furnitur, dan dokumen hokum,” jelas Mikey.

Layanan yang ditawarkan memang sangat tergantung oleh klien. “Kami hanya mengajukan pertanyaan, ‘Apa yang Anda ingin lakukan di Bali?’ dan kami wujudkan,” ujar Mikey. “Kami tak ingin memaksa klien membeli properti yang tidak mereka sukai. Kami membantu menemukan yang sesuai dengan anggaran klien. Jika memungkinkan kami akan membangun vila sesuai keinginan klien,” imbuhnya.

Karena visinya memberikan layanan yang paripurna kepada klien, Semua Properties tidak melihat agen properti lain sebagai pesaing namun sebagai mitra. Menurut pengakuan Mikey, SemuaPropertiBali tidak menentukan tarif dari klien, melainkan mendapatkan komisi dari partner.

Strategi pemasaran SemuaProperties dilakukan menggunakan perangkat online secara keseluruhan melalui FacebookTwitter , Google PlusLinkedIn, dan Vimeo.“Kami menggunakan HootSuite untuk menjadwalkan seluruh post dan memastikan mendapatkan retensi tertinggi. Kami juga memanfaatkan iklan Facebook dan jaringan iklan Google. Kami percaya bahwa ini adalah cara terbaik untuk memasarkan website karena semua orang menggunakan internet untuk riset terhadap properti di Bali. Kami tidak ingin iklan tradisional seperti media cetak karena kami sangat percaya pada pemasaran Internet.”

Tantangan menjalankan bisnis properti menurut Mikey, justru berasal dari klieg dan bagaimana membuat klien selalu kembali menggunakan jasa SemuaPropertiesBali. Dalam tiga tahun ke depan, SemuaProperties berencana untuk melebarkan sayapnya tidak hanya ke daerah-daerah lain di Indonesia namun juga di Asia.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again