1. Startup

Okezone Luncurkan Versi Baru, Pertajam Fokus ke Desain, Data dan User

Big data mungkin sudah bukan istilah asing di telinga kita, namun pada kenyataannya terminologi tersebut masih jarang sekali diterapkan oleh korporasi di Indonesia. Namun hal ini bertolak belakang dengan filosofi CEO Okezone Roy Simangunsong yang hari ini secara resmi meluncurkan versi terbaru dari Okezone.com.

Berbincang langsung dengan Roy, terlihat jelas bahwa di versi Okezone yang baru ini Roy berniat untuk memfokuskan layanannya pada user dan bukan semata-mata untuk pengiklan saja. "Konten, teknologi dan sales menjadi tiga pilar utama dari Okezone yang baru", kata Roy yang ditemui DailySocial di kantornya di bilangan Kebon Sirih, Jakarta.

Website responsive dan adaptive

Roy, yang sebelumnya memimpin Yahoo! Indonesia, memang selalu menempatkan teknologi sebagai prioritas untuk Okezone. Hal ini sudah dia tekankan semenjak bergabung dengan Okezone bulan Maret 2014 lalu. Pria yang juga pernah memegang posisi penting di Microsoft dan IBM ini mengaku ingin membawa Okezone ke tingkat selanjutnya melalui desain yang menarik dan nyaman untuk penggunanya.

Roy berkata bahwa desain terbaru ini bukan tanpa alasan, "semua komponen di desain yang baru ini adalah berdasarkan feedback dari pengunjung Okezone selama 4 bulan belakangan ini". Selama beberapa bulan ini Okezone memang benar-benar mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai bagaimana pengunjung mengkonsumsi konten di Okezone, dan menggunakan informasi tersebut sebagai acuan untuk desain yang baru.

Website Okezone yang baru ini juga didesain secara maksimal untuk perangkat tablet yang menurut Roy merupakan salah satu perangkat yang memang paling nyaman digunakan untuk browsing. Namun Roy juga menambahkan bahwa situs Okezone yang baru juga mendukung smartphone dan juga situs desktop, dan untuk memberikan pengalaman yang sama menariknya untuk ukuran layar yang berbeda-beda merupakan tantangan tersendiri.

If it's not broken, don't fix it

Selama 6 bulan mempimpin Okezone, Roy menuturkan salah satu tantangan terbesar yang dia hadapi justru bukan datang dari kompetitor, melainkan dari mindset tim internal yang selalu berfikir bahwa hal yang tidak rusak tidak perlu diperbaiki. Tentu saja hal ini mutlak tidak dapat diterima di industri teknologi yang dinamis, apalagi industri media yang kompetitif.

Roy ingin membawa Okezone menjadi situs berita yang Vibrant and Young, vibrant yang berarti terus terbarukan dan mengikuti tren teknologi yang ada, namun juga bersemangat layaknya anak muda. "Kami sengaja membuat konsep Vibrant and Young, bukan sebaliknya. Kami mungkin bukan orang-orang muda (secara umur) namun kami tetap bersemangat untuk membawa dan menerapkan teknologi-teknologi baru yang bisa menambah value untuk Okezone," kata Roy.

OkezoneID dan Komunitas

Selain desain baru, Okezone juga meluncurkan Single-Sign On (SSO) miliknya sendiri yang dinamakan OkezoneID. Nantinya OkezoneID ini akan diimplementasikan ke berbagai properti online yang bernaung di bawah grup media MNC, meskipun Roy mengakui bahwa saat ini OkezoneID baru bisa digunakan untuk meninggalkan komentar dan berlangganan satu kanal berita. Dengan maraknya SSO yang sudah ada seperti Facebook, Twitter login dan lain-lain, namun Roy mengaku ingin memberikan pengalaman yang terintegrasi, dan hal itu sulit dilakukan kalau tidak menggunakan platform sendiri.

Fitur "Ruang Anda" juga diluncurkan untuk memfasilitasi untuk pergerakan pengguna yang kini ingin mendapatkan kebebasan untuk berekspresi dan berinteraksi, bukan hanya mengkonsumsi konten. Mengikuti jejak pesaingnya, Okezone juga sudah memiliki kanal khusus jurnalisme warga, dimana pembaca bisa berkontribusi di kanal yang dinamakan MyZone, meskipun sepertinya branding MyZone sudah kalah dibandingkan branding produk minuman dengan nama yang mirip.

Dua tahun, Top 3

Dengan peluncuran desain dan konsep baru ini, Roy dan tim Okezone memiliki ambisi yang cukup tinggi. "Kami ingin masuk ke top 3 situs berita lokal pada akhir tahun 2016" paparnya. Menurut ranking Alexa, saat ini top 3 situs berita lokal masih diduduki oleh Detik (#9), Kompas (#10) dan Liputan6 (#13), sedangkan Okezone berada di urutan 35, diatas Kapanlagi (#36). Target tersebut bukan tidak mungkin dicapai, apalagi dengan kekuatan konglomerat MNC di belakang Okezone.

 

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again