1. Startup

foodpanda Indonesia Segera Dukung Layanan Pembayaran Online

Setelah hampir satu tahun sejak kami terakhir kali mengulas tentang foodpanda Indonesia, baru-baru ini kami mendapatkan informasi mengenai perkembangan terakhir penyedia layanan antar makanan tersebut. Jika tahun lalu kami mewawancarai Juan Chene yang merupakan Managing Director foodpanda Indonesia saat itu, kemarin kami berbicara dengan penggantinya, Sander van der Veen, mengenai kondisi terkini foodpanda Indonesia serta rencana-rencana mereka untuk beberapa bulan ke depan. Salah satu yang paling ditunggu adalah pengimplementasian fitur pembayaran online sebagai salah satu metode pembayaran.

Sander membuka percakapan dengan menjabarkan tentang kondisi terkini foodpanda Indonesia. Setelah beroperasi selama kurang lebih dua setengah tahun, kini perusahaan tersebut telah memiliki 70 pegawai (30 di antaranya adalah pengantar makanan) dan bekerja sama dengan lebih dari 600 restoran di empat area di Indonesia. Secara global, Foodpanda telah beroperasi di 45 negara dan mengumpulkan pendanaan lebih dari $100 juta. Foodpanda menyebut diri mereka sebagai aplikasi mobile, karena memang 60% akses berasal dari aplikasi Android dan iOS yang mereka kembangkan.

Ketika ditanya mengenai alasannya menjalin kerja sama dengan rumah makan yang telah memiliki jasa antar sendiri, seperti Burger King, Sander menjawab, "foodpanda tidak hanya fokus untuk menjadi penyedia layanan antar makanan, tapi juga sebuah platform pemasaran online atau marketplace di mana para pelanggan yang kelaparan dapat menemukan makanan favorit untuk diantar ke rumah mereka. Kami tidak peduli apakah kami atau pihak rumah makan yang mengantarkan pesanan pelanggan ke rumah. Kami hanya ingin menjadi rantai penghubung antara pelanggan dengan makanan favorit mereka. Atas dasar itulah kami merancang aplikasi mobile, yang baru saja kami rilis, untuk lebih mengutamakan kepuasan dan kenyamanan pelanggan.”

Mengenai sistem pembayaran online, Sander mengiyakan bahwa sejauh ini belum ada fitur pembayaran online yang diimplementasikan oleh Foodpanda. Karena itulah pihaknya berencana untuk meluncurkan fitur tersebut minggu depan. Dia menambahkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa bank dan operator seluler untuk mendukung pembayaran melalui kartu kredit, dompet mobile (Dompetku, XL Tunai, dan T-Cash), serta melalui Internet Banking. Khsusus untuk hal ini, foodpanda tidak akan mendukung pembayaran melalui ATM.

Promosi pembayaran online ini sendiri akan menjadi tema utama strategi pemasaran Foodpanda. Dia menambahkan, “Untuk saat ini kami ingin mendorong pembayaran online. Kami akan menawarkan promosi besar-besaran bersama dengan beberapa bank, seperti potongan harga bila pembeli menggunakan kartu kredit mereka dalam beberapa bulan ke depan. Kami percaya bahwa hal ini penting untuk dikembangkan.”

Dalam hal pengembangan bisnis, van der Veen mengharapkan layanan foodpanda akan tersedia di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Surabaya, hingga akhir tahun depan. Dia juga mengatakan bahwa perusahaannya akan meningkatkan kualitas layanan di kota-kota dimana mereka telah beroperasi, seperti Jabodetabek, Bali, Medan, dan Makassar.

Pada awal tahun ini Foodpanda resmi berkolaborasi dengan OpenRice. Sekarang perusahaan memfokuskan diri untuk menjalin kerja sama dengan bank untuk promosi pemasaran mereka. Foodpanda juga bekerja sama dengan rumah makan dan jasa pemesanan makanan online.

Sebagai salah satu partner Foodpanda, Marketing Manager Pancious Erdona Pangsri menambahkan, “Pancious dan foodpanda telah berkolaborasi sejak tahun lalu. Mengenai perkembangan tren jasa antar makanan di Jakarta, memang sudah merupakan tujuan Pancious untuk mengantarkan makanan dan minuman kepada pelanggan kami, bukan hanya sekedar makan di tempat. Dengan bekerja bersama foodpanda, kami dapat memperluas basis pelanggan kami dan sangat senang dengan hasilnya. Tahun ini kami berusaha untuk memasuki segmen online dengan memberikan potongan harga sebesar 20% untuk pemesanan makanan secara online yang tidak berlaku di restoran.”

Selain melakukan promosi pemasaran dan penjualan, Foodpanda juga berencana untuk berkolaborasi dengan sebuah media sosial. Perusahaan tersebut juga bekerjasama denga Indosat untuk beberapa proyek promosi.

Meskipun tetap menjadikan pelanggan perseorangan sebagai target pasar, Foodpanda kini mulai menjajaki kemungkinan memasuki dunia korporasi dengan meluncurkan program “Corporate Order”. Pihak perusahaan dapat menambahkan para pegawai mereka ke dalam database pada akun yang mereka miliki. Sander mengatakan bahwa sekarang merupakan saat yang tepat untuk memasuki dunia korporasi karena Foodpanda telah memiliki infrastruktur pembayaran online. Fitur baru ini sendiri akan diluncurkan bulan depan.

Sander mengakui bahwa layanan antar makanan masih dapat lebih berkembang di Indonesia, sesuatu yang juga dikatakan pendahulunya tahun lalu. Dia memastikan, “Saya rasa potensinya sangat besar di Jakarta dan Bali. Masih ada cukup ruang untuk beberapa pemain di segmen ini, dan kita baru memanfaatkan sekitar satu persen potensinya. Kami bisa menjadi 10, 20, bahkan 100 kali lebih besar dari sekarang, (jadi) banyak sekali peluang untuk berkembang di segmen layanan antar makanan online. Bagi saya, tidak penting siapa yang mengantar pesanan pelanggan. Kami hanya fokus untuk menjadi rantai penghubung yang menjembatani para pelanggan dengan rumah makan tempat mereka memesan makanan.”

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again