Dark
Light

App Pivot Bawa Anda ke Masa Lalu Via Augmented Reality

1 min read
March 20, 2015

Bahkan momen legendaris atau bangunan termegah akan tunduk di hadapan sang waktu. Hanya melalui sejarah, sebuah kisah dapat diabadikan. Tapi tentu sekedar membaca buku, mendengar cerita, atau melihat rekonstruksi animasi tidak seapik pergi ke tempat itu dan mengalaminya sendiri. Menariknya, dua individu asal Palestina ini berhasil membuat alternatif perjalanan waktu.

Asma Jaber dan tunangannya Sami Jitan bertemu di perbatasan Yordania-Palestina. Mereka tumbuh di Amerika, namun keduanya selalu membayangkan seperti apa Palestina di masa lalu. Jaber terdorong untuk memelihara peninggalan budaya negeri tersebut setelah ayahnya, seorang pengungsi dan ahli sejarah kelahiran Nazareth, wafat. Memadukan teknologi perangkat bergerak dan augmented reality, mereka perkenalkanlah Pivot.

Pivot adalah aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna menengok ke era lampau, disajikan dengan metode pemakaian sederhana. Ia turut menyuguhkan tur digital, juga memudahkan kita melengkapi data dan informasi melalui API Google Maps. Jangkauan Pivot rencananya akan diperluas ke seluruh dunia, terutama tempat-tempat kaya sejarah, dalam beberapa masa berbeda.

Info menarik: [Video] Simak Demonstrasi Game Augmented Reality Shooter dari Magic Leap

Cara pengoperasiannya sangat gampang. Instal app di device, aktifkan, dan ia langsung terintegrasi ke kamera. Kini Anda tinggal mengarahkannya ke posisi yang diinginkan. Untuk melihat foto sejarah berbeda, tinggal swipe layar sentuh. Jika ingin berpartisipasi dalam pengembangan konten, aplikasi dashboard Pivot telah disiapkan: letakkan Pivot Point di peta, tentukan sudut pandang, dan unggah gambar panorama serta layer media. Orang lain kini dapat menikmatinya.

Pivot 02

Misi dua developer ini ialah mengefisienkan proses pelestarian budaya dan sejarah, terutama mereka yang paling terancam hilang. Sami Jitan menjelaskan, ada lebih dari 400 desa di Palestina hancur semenjak tahun 1947. Dan di ujung dunia lain, Boston berubah drastis hanya dalam 22 tahun (antara 1858 sampai 1880). Itu artinya, sepanjang waktu ada sejarah hilang begitu saja.

Di tahap awal ini, pengembangan serta desain dilakukan di Yordania dan Palestina, difokuskan ke wilayah Israel/Palestina dan kampus Harvard di Cambridge. Sebelumnya, Jaber dan Jitan mengumpulkan foto-foto tua dari perpustakaan untuk dimasukkan dalam aplikasi. Seandainya target stretch penggalangan dana selanjutnya terpenuhi, akan tersedia era Zaman Perunggu, Renaissance, Pencerahan, dan ‘Space Age’.

Anda bisa membantu penggarapan Pivot via situs crowdfunding Kickstarter. Rencananya aplikasi segera tersedia bulan Juli 2015 di Amerika Serikat.

Previous Story

Android Auto dari Google Resmi ‘Mengaspal’

Next Story

Lippo Group Plans to Build An Online Payment

Latest from Blog

Mengenal LISSA, Solusi AI Terbaru dari Lenovo

Lenovo Indonesia memperkenalkan LISSA (Lenovo Intelligent Sustainability Solutions Advisor), sebuah inovasi paling mutakhir mereka dalam bidang artificial intelligence (AI) dan pengurangan emisi.

Don't Miss

Perfect Corp. Gunakan AI dan AR di Dunia Kecantikan

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memang sempat
Pencipta Pokemon GO, Niantic

Pencipta Pokemon GO Rumahkan 230 Karyawan dan Batalkan 2 Proyek Game

Terlepas dari statusnya sebagai pencipta Pokemon GO, Niantic rupanya terus